Hemofilia merupakan gangguan produksi faktor
pembekuan darah yang diturunkan oleh gen
resesif pada kromosom X (XXh) sehingga darah tidak bisa
membeku dengan cepat.
Gejala
• Lutut, sikut, pinggul, bahu, otot lengan dan kaki tiba-tiba terasa
nyeri, bengkak
• Memar-memar yang tidak jelas penyebabnya
• Pendarahan yang berlangsung lama setelah mengalami luka.
• Sakit kepala parah dan lama.
• Muntah-muntah.
• Terasa sangat lelah.
• Nyeri leher.
• Penglihatan bermasalah, biasanya rabun.
Penyebab hemofilia
berbeda-beda, bergantung pada tipe yang diderita.
• Hemofilia Tipe A
Ini adalah tipe yang cukup umum. Disebabkan oleh kurangnya faktor VIII dalam
darah, salah satu komponen pembekuan darah.
• Hemofilia Tipe B
Tipe ini disebabkan oleh kurangnya faktor IX dalam darah, yang juga berperan
dalam pembekuan darah.
• Hemofilia Tipe C
Tipe ini disebabkan kurangnya faktor XI dalam darah, yang berperan dalam
pembekuan darah. Biasanya pengidap hemofilia tipe ini mengalami gejala yang
ringan.
• Hemofilia dapat diturunkan dari orang tua pada anaknya. Anak perempuan
memiliki kromosom X dan X, sementara anak lelaki X dan Y. Hemofilia tipe A dan
B terdapat dalam kromosom X. Karena itu, biasanya diturunkan oleh ibu ke anak
lelakinya. Sementara, tipe C dapat diturunkan oleh kedua orang tua pada anak lelaki
maupun perempuannya.
Pengobatan
• Hemofilia tipe A yang ringan dan sedang, diberikan injeksi hormon.
Hormon ini dapat merangsang aktifnya komponen pembekuan darah.
• Hemofilia tipe A dan B
yang termasuk parah, dilakukan transfusi cairan yang mengandung komponen
pembekuan darah.
• Hemofilia tipe C,
penanganannya berupa pemberian cairan plasma darah melalui infus.
• Jika sendi mulai terpengaruh oleh pendarahan dalam, pasien bisa
melakukan terapi fisik. Terapi ini bertujuan melatih sendi agar tidak kaku dan
rusak.
• Untuk mengatasi luka kecil di kulit, cukup gunakan plester.
• Pendarahan dalam yang tidak terlalu besar juga bisa ditangani dengan
menempelkan es yang dililit handuk.
Cara Mencegah
Hemofilia tidak bisa dicegah, tapi ada
beberapa cara untuk menghindari komplikasi yang mungkin terjadi diantaranya:
- Berolahraga teratur,
- Hindari obat-obatan
yang bersifat mengencerkan darah
- Berhati-hatilah
ketika beraktivitas. Jangan sampai terjatuh atau terluka.